Sabtu, 05 Juni 2010

Minggu, 24 Mei 2009

Who Wrong?

Adalah hal yang biasa kita dengar jika ada orang yang mengalami suatu masalah akan mengatakan bahwa Tuhan pasti punya rencana lain dibalik semua kejadian ini bahkan ada yang menyatakan bahwa semua ini terjadi atas izin Tuhan.Yang menjadi pertanyaan adalah jika dalam perjalanan hidup manusia terdapat kerikil-kerikil tajam yang banyak apakah Tuhan yang menaburkan kerikil tersebut dijalan yang akan dilewati?.Penulis ingin membedah sedikit mengenai hal tersebut secara umum tanpa berpatokan pada satu agama tertentu.
Suatu hari kita membaca berita dimana satu keluarga dirampok dan ketika di rampok sang suami diikat dan dipukuli lalu dipaksa menonton kejadian dimana istri dan anak perempuannya diperkosa secara bergiliran yang dilakukan oleh lima kawanan perampok.Tidakkah terlintas dipikiran kita jika semua ini terjadi atas izin Tuhan maka sebenarnya Tuhan itu siapa?kok kejam sekali membiarkan kejadian ini berlangsung sementara Tuhan seharusnya punya kuasa untuk menghentikannya.Terlebih lagi jika ada yang mengatakan Tuhan pasti punya rencana indah dibalik kejadian ini maka coba tempatkan diri pada posisi korban dan jelaskan kepada dunia apa rencana indah tersebut atau ada yang mengatakan Tuhan tidak akan menguji umat-Nya diluar batas kemampuannya maka tidak ada orang gila di dunia ini. Pola pikir seperti inilah yang mungkin saja sangat bisa menimbulkan kekecewaan manusia terhadap Tuhan dan menjadikan manusia menjadi Atheis.
Agama apapun juga memiliki konsep keTuhanan yang mungkin memiliki perbedaan satu dengan yang lainnya meski memiliki tujuan yang sama.Penulis ingin membahas secara umum terlebih dahulu yakni apa yang akan terjadi bila Tuhan telah usai meniupkan nafas kepada seorang anak manusia.Ketika seseorang memiliki denyut kehidupan maka ia telah mulai menjalani kehidupan ini.Dalam proses menjalani kehidupan,Tuhan membiarkan HUKUM ALAM yang berlaku tanpa mencampurinya.Seleksi alam akan menentukan semua kejadian baik atau buruk dan bukan Tuhan yang mengijinkan hal tersebut.Ketika ada kebaikan datang atau kejahatan yang melanda kehidupan manusia maka itu adalah proses perjalanan hidup manusia yang telah ditentukan oleh alam.Sebuah jalan yang mungkin berbeda bagi setiap orang ada yang penuh kerikil dan ada yang sedikit sekali kerikilnya.Seleksi alam terbentuk karena tiga faktor yakni faktor orang tua,faktor lingkungan dan terakhir faktor diri sendiri.
Faktor orang tua mencakup apa perbuatan yang dilakukan kedua bakal orang tua tersebut.Bukan tidak mungkin bila terlalu banyak kejahatan yang dilakukan oleh kedua orang tuanya maka si anak bakal kesulitan mencari penghidupan bahkan mungkin sulit menjadi berteman.Hal yang berlawanan mungkin saja juga terjadi misal orang tua baek tapi sianak jahat dan sebagainya.
Sangat sulit kita pungkiri,jika orang tua kehilangan kontrol maka pengaruh lingkungan sangat besar menentukan kehidupan si anak.Sangat sulit mengharapkan seorang anak menjadi baik jika ia bergaul sepanjang hari dengan penjahat karena pemikiran sianak masih labil sehingga mudah dipengaruhi.
Hal terakhir adalah diri kita sendiri.Meski kita tinggal di daerah penjahat,jika dalam pikiran kita tidak ada maksud berbuat jahat kita tidak mungkin melakukan kejahatan.Pikiran kita akan menjadi penentu apa yang akan kita lakukan dalam kehidupan ini.Pikiran adalah pemimpin segala tindakan kita sepanjang pola pikir kita masih normal.
Dengan hukum alam melalui seleksinya,penting kita ingat bahwa Tuhan sama sekali tidak melibatkan diri dalam kehidupan kita sebagai pelaku aktif melainkan seleksi alamlah yang menjadi kendaraan yang akan melewati jalan kehidupan.
Dapat kita analogikan hal tersebut seperti ini:jika suatu hari orang yang anda cintai ingin belajar berenang dan meminta izin kepada anda untuk belajar berenang dan anda izinkan lalu ketika ia belajar berenang, ia tenggelam dan tewas maka dapatkah penulis katakan bahwa anda mengizinkan ia meninggal?.Kolam adalah jalan kehidupan,berenang adalah proses menjalani kehidupan dan tenggelam adalah masalah dalam kehidupan.Tuhan kita analogikan sebagai pemilik kolam renang itu.
Dengan memahami tulisan sederhana ini,maka penulis mengharapkan kita sebagai manusia dalam menjalani proses kehidupan ini tidak perlu menyalahkan Tuhan bila tertimpa musibah karena Tuhan berada diluar jalur hukum alam.Dengan berpendapat bahwa Tuhan pasti punya rencana lain atau terjadi karena kehendak Tuhan maka sesungguhnya sama saja dengan kita menyalahkan Tuhan atas segala sesuatu yang meimpa kita.
Sebelum menutup tulisan sederhana ini,penulis berdasarkan keyakinan pribadi menyadari sepenuhnya bahwa hukum alam dalam proses seleksinya disebut HUKUM KARMA.Diakhir kata semoga tulisan yang mungkin jauh dari kesempurnaan sebagaimana yang penulis harapkan dapat memberi sumbangsih positif dalam kehidupan kita sehari-hari.

Rabu, 16 Juli 2008

Mencoba Memahami Tuhan

Tuhan,terkadang menjadi bahan perdebatan sengit antar umat beragama yang pada akhirnya menimbulkan rasa sombong bagi yang merasa menang dalam perdebatan antar agama.Melalui tulisan sederhana ini penulis ingin memberikan suatu pemikiran mengenai cara memahami Tuhan dengan harapan perdebatan yang menimbulkan kebencian atau kesombongan antar umat beragama dapat diakhiri.
Memahami Tuhan dapat diibaratkan seperti orang buta yang mencoba mendeskripsikan seekor gajah.Bila orang buta pertama memegang kaki gajah maka ia akan menggambarkan gajah ibarat pohon besar lalu orang kedua memegang belalai gajah dan menggambarkan gajah seperti seekor ular lalu yang manakah yang benar?.
Ada agama yang mendeskripsikan Tuhan sebagai sesuatu yang maha pengasih,maha penyayang dan maha besar yang menjadi persoalan salahkah mereka?.Ibarat orang buta pertama maka konsep ini tidak salah dengan mendeskripsikan Tuhan seperti itu dapat memberikan kita suatu pandangan bahwa Tuhan lebih dari kita manusia biasa.Tidak ada manusia yang memiliki sifat sebagaimana yang deskripsi diatas atau tidak ada sesuatu apapun itu yang memiliki sifat seperti itu sehingga Tuhan dalam konsep tersebut pantas kita hormati karena melebihi sifat kemanusiaan yang kita miliki.
Dalam agama Buddha Tuhan dideskripsikan sebagai sesuatu yang tidak terlahir,tidak tercipta dan tidak akan musnah sehingga Tuhan itu kekal atau abadi.Adakah manusia atau sesuatu apapun itu yang memiliki deskripsi seperti diatas?jawabannya tidak ada selain Tuhan itu sendiri.Jadi Tuhan itu apa?.
Sesungguhnya dalam memahami konsep Tuhan,kita ibarat orang buta yang dideskripsikan diatas.Masing-masing memiliki deskripsi yang benar sesuai dengan apa yang dipegangnya sehingga satu-satunya jalan agar mereka dapat memberikan deskripsi gajah dengan utuh adalah dengan membuat mata mereka dapat melihat misalnya dengan operasi mata.Dengan melihat secara langsung maka kita dapat mendeskripsikan gajah dengan benar dan utuh seutuhnya.
Demikian pula dengan konsep Tuhan kita harus memiliki mata yang sehat untuk dapat memahami Tuhan.Bila untuk melihat gajah secara utuh orang buta mungkin melakukan operasi mata maka kita juga memiliki jalan untuk melihat Tuhan secara utuh.Jalan tersebut bernama agama.
Dengan tidak melakukan kejahatan,selalu melakukan kebajikan dan senantiasa menyucikan hati dan pikiran maka niscaya kita dapat memahami Tuhan.Bukan dengan cara membanggakan konsep keTuhanan agama yang kita anut dan menyerang agama orang lain yang membuat kita memahami Tuhan melainkan dengan berjalan dalam rel ajaran agama yang benar yang dapat memberikan pemahaman tersebut.
Jadikanlah agama sebagai jalan yang benar untuk memahami Tuhan karena dengan menjalani jalan tersebut tujuan akhir kita sebagai umat beragama dapat terwujud.Semoga tulisan sederhana ini dapat memberikan suatu berkah bagi kita semua sehingga dalam melaksanakan ajaran agama kita dapat berjalan dalam jalur yang lurus dan benar.Sadhu...Sadhu...Sadhu

Minggu, 20 Januari 2008

AGAMA FOR WHAT?

Ketika saya masuk dalam suatu forum diskusi ada hal yang menggelitik saya dimana email saya dipenuhi tulisan yang menyerang agama tertentu dengan serangan yang penuh kebencian.Hal ini menimbulkan rasa prihatin yang mendalam meski bukan agama saya yang diserang namun bagi saya secara pribadi agama boleh diperbandingkan namun bukan untuk dijadikan alat menghina agama orang lain
Ketika agama dikaji maka perlu dipahami bahwa agama dapat diibaratkan sebagai pisau bila berada ditangan yang benar maka manfaatnya untuk kebaikan sangat banyak namun bila berada ditangan yang salah maka dapat dignakan untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain maupun diri sendiri.
Lalu untuk apa kita memeluk suatu agama? ini adalah pertanyaan yang patut dicermati agar kita dapat merasakan manfaat dari keimanan kita.Agama apapun bentuknya hendaknya digunakan sebagai sarana menenangkan diri,menyejukkan hati dan memberikan kebahagiaan bagi diri sendiri maupun orang lain.
Ketika kita menghadapi suatu masalah pelik yang menimbulkan stress maka agama seyogyanya menjadi pedoman dalam melangkah mungkin dengan ke tempat ibadah kita dapat menenangkan diri sehingga dalam proses menenangkan diri tersebut kita dapat memikirkan jalan keluar dari masalah yang kita hadapi .Degan berdoa kita memperoleh ketenangan dan dalam ketenangan pikiran menjadi jernih sehingga permasalahan yang dihadapi dapat dicarikan solusinya.Akan tetapi bila kita tidak memperoleh ketenangan bagaimana kita dapat berpikir jernih? tidak ada orang yang dapat berpikir bila perasaan kalut dan frustasi.Secara psikologis perasaan tenang dahulu baru kita dapat berpikir dengan jernih.
Oleh karena tujuan kita dalam beragama adalah memperoleh ketenanan dan kebahagiaan maka janganlah menyerang agama orang lain mungkin kita tenang dan bahagia dengan agama A tapi orang lain tenang dan bahagia dengan agama B itu bukanlah suatu masalah.Yang terpenting adalah kita memperoleh ketenangan dan kebahagiaan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Di akhir kata secara pribadi saya berharap"Janganlah memakai pisau untuk membunuh orang tetapi pakailah pisau untuk memotong sayur".

Rabu, 09 Januari 2008

KOMTAK Suatu Gagasan

Pembentukan KOMTAK(Komunitas Tionghoa Anti Korupsi) merupakan suatu ide yang sangat mengejutkan terutama bagi masyarakat Tionghoa yang memiliki rasa takut atau enggan terjun ke dunia politik yang merupakan dunia terlarang bagi etnis ini dimasa lalu dan menjadi dunia tabu dimasa kini.
Dimasa lalu etnis Tionghoa tidak memiliki kekuatan untuk berada pada jalur lain selain jalur ekonomi sehingga jumlah etnis Tionghoa yang bermain pada arena perdagangan sangat menonjol.Tidak dapat dipungkiri bahwa kenyataan berbicara untuk memperlancar urusan dagang maka terkadang terjadi yang namanya sogok-menyogok antara pedagang dan penyelenggara negara sehingga terjadi stigma bahwa etnis Tionghoa melakukan kolusi dengan pejabat sehingga terjadilah korupsi baik secara langsung maupun tidak langsung.Kita mungkin dapat mengambil contoh kasus perbankan yang elibatkan banyak etnis Tionghoa didalamnya.
Yang mungkin terjadi dalam masyarakat saat ini adalah ketika segelintir oknum Tionghoa melakukan korupsi maka dianggaplah seluruh orang Tionghoa koruptor suatu pemikiran sempit yang malah menjadi tren dikalangan non Tionghoa atau biasa disebut pribumi.
Melihat kondisi tersebut maka perlu pembentukan suatu wadah yang dapat memberikan kejelasan apakah etnis Tionghoa menyetujui korupsi atau tidak sehingga stigma tersebut dapat diluruskan.
Penulis sepaham bahwa KOMTAK sebagai wadah untuk memberikan penjelasan kepada publik mengenai sikap etnis Tionghoa terhadap korupsi,kolusi dan nepotisme perlu untuk didirikan.Dengan adanya KOMTAK etnis Tionghoa dapat memberikan kejelasan sikap sehingga secara perlahan-lahan stigma tersebut dapat diubah.Semoga KOMTAK tidak hanya menjadi wacana belaka namun dapat memberikan sumbangsih positif bagi penegakan hukum di Indonesia.

Selasa, 08 Januari 2008

PILKADA SUL-SEL

Pilkada di daerah Sulawesi Selatan telah menimbulkan pro dan kontra akan kekuasaan MA dalam memberi putusan hukum.Keputsan Pilkada ulang yang diambil oleh hakim telah mengakibatkan gesekan di arus bawah dan perdebatan di arus atasAkibatnya bisa dilihat dari demo yang terjadi di Makassar akhir-akhir ini bahkan para pegawai negeri juga merasa perlu turun melakukan demonstrasi menolak pilkada ulang dan meneriakkan keinginan dipimpin oleh gubernur terpilih versi KPUD Sul-Sel dan secara tegas menolak caretaker yang mungkin akan bertugas bila PK yang diambil KPUD Sul-Sel tidak memuaskan mereka.
Saya tidak ingin memperdebatkan persoalan hukum baik yang pro maupun yang kontra dengan putusan MA karena bagaimanapun putusan tersebut telah dikeluarkan sehingga memiliki kekuatan hukum.Yang menjadi permasalahan bagi saya adalah demo sekitar 400 pegawai negeri pemerintah provinsi Sul-Sel yang secara terbuka mendukung pasangan SAYANG dan telah membuat berang gubernur yang sekarang bahkan A.S telah menyatakan ancaman terhadap PNS yang berdemo bahwa akan ada sanksi tegas terhadap mereka yang melakukan aksi tersebut dan ternyata hal tersebut telah dibuktikan dengan dinyalakannya api gerbong mutasi mulai hari ini(9 januari 2008).
Yang patut dipertanyakan apa yang terjadi selama 5 tahun A.S memimpin kantor gubernur?mengapa 400-an orang yang notabene masih bawahannya menginginkan dirinya diganti?.
Pertanyaan tersebut harus bisa dijawab oleh A.S sehingga saya dan masyarakat lainnya sebagai orang yang berada diluar kantor dapat memperoleh jawaban yang memuaskan dan bukan mengancam para PNS tersebut dengan sanksi keras meski harus diakui bahwa para pendemo yang berasal dari lingkup PNS telah melanggar kode etik kepegawaian mereka
Bila A.S. menjawab pertanyaan tersebut jawablah yang jujur dari hati nurani yang dalam mengapa saya(A.S.)tidak didukung oleh anak buah saya sendiri?.Sebagai seorang pemimpin siapa yang hendak saya pimpin?apakah 400-an orang yang berdemo tersebut perlu saya mutasikan seluruhnya jika saya meminpin kembali Sul-Sel?
Secara pribadi saya berharap agar Amin Syam memberi jawaban tersebut kepada publik sehingga tidak menimbulkan isu yang justru dapat merugikan A.S. baik pada saat sekarang maupun diwaktu yang akan datang.